Langsung ke konten utama

Covid-19 Telah Mengubah Pola Investasi Property di Asia


POJOK PROPERTY -- Konsultan properti Colliers International menyatakan penyebaran virus corona yang telah terdeteksi di banyak negara di Asia, bakal mempengaruhi pola investasi properti di kawasan tersebut.

"COVID-19 akan menghantam pertumbuhan PDB di seluruh Asia pada paruh awal 2020, dan hasilnya bakal bisa menghambat tingkat penjualan investasi properti," kata Direktur Eksekutif Riset Colliers International Asia, Andrew Haskins, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.

Andrew memprediksi, jika wabah virus corona itu memuncak pada semester I 2020 dan pulih di akhir 2020, maka saat inilah momentum yang tepat untuk berinvestasi properti di Asia. Ia mengemukakan, kesempatan besar untuk berinvestasi terdapat antara lain di properti perkantoran dan kawasan industri di Asia dan Australia.


Photo by Taylor Simpson on Unsplash

"Tekanan ekonomi yang diciptakan oleh COVID-19, termasuk dengan banyaknya ajang yang dibatalkan, larangan bepergian dan kondisi yang memaksa untuk bekerja di rumah, dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas penyewaan ruang perkantoran," Andrew menambahkan. Wabah ini dinilai dapat pula menciptakan kesempatan bagi pihak penyewa untuk menegosiasikan perjanjian penyewaan yang lebih menguntungkan.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menginginkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dapat betul-betul mengantisipasi dampak penyebaran COVID-19 yang berpotensi mempengaruhi masuknya investasi global ke Nusantara. "Semoga BKPM mampu mengatasi dan mampu mengantisipasi penurunan realisasi investasi global ke Indonesia akibat adanya penyebaran wabah virus corona di seluruh dunia," kata dia.

Penyebaran virus corona ini merupakan tantangan besar BKPM, baik dalam jangka waktu dekat maupun menengah akibat faktor luar negeri. Ia berpendapat bahwa ada ganjalan besar dalam waktu dekat ini pada iklim investasi yang dipengaruhi pihak luar yang bersumber dari wabah virus corona tersebut.

"Sebagai gambaran umum secara global, bahwa tantangan BKPM terhadap serapan tenaga kerja pada tahun lalu mencapai 1.033.835 orang tenaga kerja. Capaian ini berasal dari PMDN maupun PMA. Sektor yang menjadi primadona antara lain adalah listrik, gas, dan air dengan nilai investasi sebesar 1.350,5 juta dolar AS," ucap Nevi.
.
.
Baca Juga: 

Masa cuma 3juta bisa dapet rumah ? - Pesona Salak Gede - Sukabumi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kavling Buah Tin Jasinga Bogor

Kavling Buah Tin  Investasi Produktif Kebun Buah Untuk Kaum Muslimin Alhamdulilah dengan ijin ALLAH akan hadir kawasan Islami, Project Investasi produktif Kavling Kebun KAVLING BUAH TIN Hadir untuk memenuhi kebutuhan kaum Muslimin akan perlunya investasi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip Syariah yang dipadukan dengan penyediaan fasilitas-fasilitas oleh developer yang menjadikan KAVLING BUAH TIN sebagai kawasan Islami Mengapa dikatakan project milik kaum Muslimin? Karena nantinya insyaAllah semua kavling ini akan menjadi milik kaum Muslimin, dimana KAVLING BUAH TIN disini hanya berfungsi sebagai fasilitator untuk mempermudah kaum Muslimin memiliki kavling tersebut. IDE MENDASAR PEMBUATAN PROJECT KAVLING BUAH TIN KAVLING BUAH TIN ini muncul dengan semangat utama ingin memajukan perekonomian kaum Muslimin, karena melihat bahwa sesungguhnya potensi umat Islam ini sangatlah besar akan tetapi belum tergali secara maksimal, sehingga potensi tersebut seolah-olah menjadi kurang berarti...
wa